Tuesday 26 March 2013

tuntunan sosial

Khutbah Rasulullah SAW tentang larangan suka berdebat.

Dari Abu Darda r.a, Abu Umamah r.a, Wailah ibn Asfa' r.a dan Anas ibn Malik r.a , mereka berkata ,
     Suatu hari Rasulullah saw datang ketengah-tengah kami pada saat kami sedang berdebat tentang sesuatu yang berkaitan dengan masalah agama. maka marahlah Rasulullah saw dengan kemarahan yang belum pernah beliau lakukan sebelumnya. beliau membentak-bentak kami dengan bersabda, " Tenanglah kalian , hai umat Muhammad SAW ! sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadi binasa disebabkan apa yang sedang kalian lakukan ini. Oleh karena itu , tinggalkanlah kesukaan berdebat seperti ini, karena orang yang suka berdebat sebenarnya adalah seseorang yang jelas-jelas merugi.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat ! karena cukuplah dianggap sebagai dosa apabila ada sekelompok orang yang tak henti-henti melakukan perdebatan.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat! karena orang yang melakukannya tidak akan aku beri syafaat di hari kiamat nanti.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat ! karena nanti aku akan menguasai tiga buah istana di surga, pada bagian tamannya (halaman), bagian tengahnya, dan bagian atasnya . Dan bagian yang paling atas itu akan diperuntukkan untuk orang-orang yang sanggup meninggalkan kegemaran berdebat dengan benar.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat ! karena sesuatu yang paling pertama dilarang oleh Tuhanku untuk kulakukan setelah (larangan) menyembah berhala adalah kegemaran berdebat.
     Sesungguhnya bani Israil akan terpecah (golongannya) menjadi tujuh puluh satu golongan, sedangkan golongan Nasrani akan terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, yang kesemuanya berada di atas kesesatan kecuali as-sawad al a'zham."
     seseorang lalu bertanya , wahai Rasulullah , apakah as-sawad al-a'zham itu ?"
     Rasulullah saw menjawab ," Yaitu siapapun yang berada pada sesuatu  (ajaran) yang aku berada padanya dan (juga) para sahabatku. siapapun yang tidak bersikap suka berdebat tentang agama Allah dan tidak mengafirkan seorangpun dari ahli tauhid hanya karena suatu dosa. maka mereka pasti akan diampuni dosa-dosanya."
     Kemudian Rasulullah saw bersabda , " sesungguhnya Islam datang pertama kali dalam keadaan asing dan aneh, dan nanti ia akan kembali dianggap asing."
     Para sahabat bertanya ," Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan orang-orang aneh itu ?"
     Rasulullah saw menjawab, " Yaitu orang yang terus berusaha memperbaiki (ajaranku) pada saat umat manusia sudah rusak dan bobrok. mereka tidak suka berdebat terhadap agama Allah , dan tidak mengafirkan seorang pun dari ahli tauhid hanya karena disebabkan suatu dosa."
[HR. Thabrani dalam kitab al-Kabir, tetapi di dalam sanad-nya terdapat Katsir ibn Marwan yang dianggap dha'if].


Referensi :
"Khutbah Nabi" oleh Muhammad Khalil Khathib (Qisthipress).

No comments:

Post a Comment