Thursday 18 April 2013

kisah dunia (4)

Nabi IBrahim a.s.

 Nabi Ibrahim a.s merupakan keturunan ke sepuluh dari Sam bi Nuh a.s atau secara silsilah , beliau adalah anak Tarah (Azzar) bin Saruj bin Ra'ef bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Irfakhsyadz bin Sam bin Nuh a.s.
Di dalam kitab Taurat , ayah Ibrahim a.s bernama Tarah, sementara Azzar merupakan nama yang disesuaikan dengan sifatnya. Azar berarti orang kuat dan penolong, dan nama itulah yang tercantum di dalam kitabullah, Al Qur'anul Karim. 
Dan (ingatlah) diwaktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Azzar : " Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan ? sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." (Q.S Al An'aam : 74).
Allah SWT mengutus Ibrahim a.s untuk memperingatkan raja namrudz dan sekalian rakyatnya. Raja Namrudz merupakan raja yang sangat berkuasa di Babil atau Babilonia atau disebut pula Mausul. Negara ini terletak diantara sungai Efrat dan sungai Dajlah atau sungai Tigris, yang sekarang berada di wilayah Irak.
Allah SWT telah menganugerahkan kekuasaan yang sangat besar kepada raja Namrudz bin Kan'an bin Kusy, namun demikian, Namrudz tidak bersyukur dengan karunia Allah SWT tersebut , namun malah bertindak dan berlaku sewenang-wenang lagi sangat kejam dan dengan terang-terangan mengaku bahwa dirinya tak lain adalah Tuhan adanya.
Raja Namrudz merupakan seorang raja yang sangat kejam , lalim, sewenang-wenang dan bertindak melampaui harkat kemanusiaan. 
"Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan ," seru Nabi Ibrahim a.s ketika berhadapan dengan namrudz. Nabi Ibrahim a.s secara berani berdakwah kepada Namrudz untuk menyadarkan kekeliruan pandangan raja kejam tersebut. Penuh takabur Namrudz menyahut : " Aku juga dapat menghidupkan dan mematikan."
Raja Namrudz kemudian mendatangi dua orang yang mempunyai kesalahan terhadapnya, lalu menyuruh yang satu dibunuh dan yang yang satu diampuni dan dibiarkannya hidup. Itulah pengertian raja yang lalim tentang menghidupkan dan mematikan.
Syahdan sebelum Ibrahim lahir , pada suatu malam raja Namrudz bermimpi. Dalam impian raja bengis tersebut ia melihat ada anak kecil yang duduk di pangkuan beliau dimana tangan mungilnya terulur meraih mahkota kerajaan yang diletakkan diatas kepalanya. selanjutnya raja Namrudz meminta pendapat ahli nujum yang mengatakan bahwa makna mimpi itu adalah akan ada seorang anak laki-laki yang merobohkan singgasana kerajaannya pada suatu saat kelak. akhirnya raja Namrudz memerintahkan membunuh semua anak laki-laki yang lahir. Saat itu Ibrahim masih berada dalam kandungan ibunya tercinta dan kahirnya selamat dari raja Namrudz. setelah Ibrahim besar , akhirnya menemukan Tuhan sebenarnya , bukan berhala batu yang selama ini disembah dan diyakini selaku tuhan oleh kaumnya. penuh kepasrahan akhirnya Ibrahim berkata : " Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. (Q.S Al An ' aam : 77).(Q.S Al An'aam : 79 : "Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.)
Setelah Nabi Ibrahim a.s diutus oleh Allah SWT selaku Rasul-Nya , maka segeralah beliau menyampaikan seruan agama kepada keluarga dan kaumnya agar meninggalkan sesembahan mereka selama ini yakni berhala-berhala betu yang tiada berguna tersebut dan segera beribadah serta menyembah Allah SWT selaku Tuhan YME yang tiada sekutu bagi-Nya.
akhirnya Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu
dan hanya menyisakan satu berhala yang besar dan mengalungkan berhala tersebut dengan kapaknya. ketika raja namrudz mengetahui hal tersebut murkalah dan menuduh Nabi Ibrahim sebagai pelaku penghancuran berhala-berhala tersebut. dalam persidangan yang dilakukan raja namrudz terhadap Nabi Ibrahim a.s , dijawab oleh Nabi Ibrahim a.s bahwa pelaku penghancuran berhala adalah berhala yang lehernya terdapat kapak. karena raja namrudz terpojok oleh jawaban nabi Ibrahim a.s tetap saja Nabi Ibrahim a.s dihukum dibakar hidup-hidup. dengan pertolongan Allah SWT , Nabi Ibrahim selamat dari api yang berubah dingin atas kehendak Allah SWT. 
Akhirnya Nabi Ibrahim a.s hijrah menuju negri Kan'an (Palestina). ikut dalam hijrahnya Nabi Ibrahim a.s , isteri beliau yang bernama Sarah. ikut pula ke Palestina Luth dan isterinya dan beberapa orang saja yang telah beriman. sesampainya di Kan'an , orangorang saat itu juga menolak Nabi Ibrahim a.s dan rombongan.  dan selanjutnya Nabi Ibrahim a.s melanjutkan perjalanan ke mesir. di mesir Nabi Ibrahim a.s mendapat hadiah dari raja Fir'aun seorang gadis mesir yang bernama Hajjar untuk menjadi pembantu rumah tangga keluarga Nabiullah Ibrahim a.s 
Namun ternyata , ketenangan hidup nabi Ibrahim a.s harus berakhir karena kedengkian orang-orang mesir saat itu dan akhirnya kembali ke Kan'an atau Palestina. 
sepanjang perkawinan dengan Sarah , Nabi Ibrahim tidak dikaruniai anak , kemudian sarah menganjurkan agar nabi Ibrahim a.s mengawini Hajar.  Dan setelah Nabi Ibrahim a.s menikah dengan Hajar , lahirlah putera beliau yang bernama Ismail. 
Karunia Allah SWT berupa anak bagi pasangan Nabi Ibrahim a.s dengan sarah akhirnya tiba. maski sarah yang sudah agak lanjut usia , beliau melahirkan seorang pputera yang diberi nama Ishaq.
Menurut riwayat Nabi Ibrahim a.s wafat dalam usia seratus tujuh puluh lima tahun. kedua putera beliau yang menguburkan jasad Nabi Ibrahim a.s.



Referensi : Kisah 25 Kekasih Allah SWT & Para Sahabat Rasulullah SAW.


Bersambung