Sunday 7 April 2013

Takwa kepada Allah SWT

Khutbah akbar tentang takwa dan pengaruh yang ditimbulkannya , dan menjadi khutbah pertama yang disampaikan oleh Rasulullah di Madinah.

Dari Abdurrahman al-jamni, bahwa telah sampai kepadanya (sebuah khutbah) dari Nabi s.a.w pada pelaksanaan shalat jumat yang pertama kali beliau laksanakan di madinah di (masjid) bani Salim ibn Amr ibn Auf r.a yaitu :
     " Segala puji bagi Allah semata. Aku senantiasa memuji-Nya , memohon pertolongan-Nya , memohon ampunan-Nya dan memohon hidayah-Nya. Aku selalu beriman kepada-Nya , tidak akan berbuat kufur kepada-Nya, dan akan selalu menganggap musuh orang-orang yang berbuat kufur kepad-Nya.
     Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya , bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ia diutus-Nya denga (bekal) hidayah, agama yang benar, cahaya, dan mau'izhah (suri tauladan), pada jaman fatrah (tidak ada Rasul/jahiliyah), pada zaman ketika kebodohan merajalela, pada zaman ketika manusia tenggelam dalam kesesatan yang terputus (dari segala kebahagiaan), ketika kiamat sudah dekat , dan semakin dekat waktunya.
     Barang siapa mematuhi Allah dan Rasul-Nya s.a.w maka telah berada dijalan tang benar. Tetapi barang siapa berbuat durhaka (maksiat) kepada keduanya, berarti telah benar-benar tergelincir, menyimpang, dan sesat. Aku berwasiat kepada kalian hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, hindarilah apa-apa yang telah Allah perintahkan kepada kalian untuk menghindarinya , karena tidak ada nasihat yang lebih utama dibandingkan itu, dan tidak ada peringatan yang lebih tegas dibandingkan itu. itulah ketakwaan (yang harus dipenuhi) oleh siapapun yang mampu menjalankannya denga penuh rasa takut dan mawas diri. Dan dia  (ketakwaan itu) adalah teman yang benar yang selalu kalian cari untuk memenuhi persoalan (kebahagiaan) akhirat kalian.
     Barangsiapa hubungan (bathin) nya dengan Allah baik, baik disaat sedang banyak orang maupun sedang sendirian, yang dengan semua itu ia tidak mempunyai niat kecuali hanya karena Allah semata maka hal itu akan menjadi kemuliaan di dunia bagi orang yang melakukannya , serta akan menjadi tabungan untuk kehidupan setelah mati, disaat setiap orang akan sangat membutuhkan pahala amal yang pernah ia lakukan (di dunia). Adapun terhadap semua yang selain itu (dosa-dosa), ia pasti akan berharap agar jaraknya dijaauhkansejauh-jauhnya. kemudian Allah menyuruh kalian supaya takut kepad-Nya, karena Dia Maha Berbelas Kasih terhadap hamba-hamba-Nya, dan Dia (pula) lah yang Mahabenar firman-Nya, Maha Menunda janji-Nya tetapi Dia tidak akan Mengingkari-Nya. Karena Dia telah berfirman ," keputusan di sisi-Ku, tidak dapat diubah dan aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.
     Bertakwalah kepada Allah , sekarang dan kemudian , baik ditempat yang sepi maupun ditempat yang ramai, karena Dia berfirman," ... dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya. Dan juga berfirman,'' Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan besar.
     Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah akan menjauhkan (seseorang hamba dari ) kebencian Allah, akan menjauhkan (seorang hamba dari) siksa-Nya, dan kan menjauhkan (seorang hamba dari ) kemurkaan-Nya. Dan sesungguhnya ketakwaan kepada Allah akan membuat wajah menjadi putih bersinar, mendatangkan keridhaan Allah, dan akan mengangkat derajat. Oleh karena itu , ambillah bagian kalian , tetapi janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memenuhi hak Allah, karena Allah telah mengajari kalian dengan kitab-Nya, dan Dia telah membuatkan untuk kalian jalan untuk mencapai-Nya,'... Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
     Maka berbuat baiklah kalian sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kalian, dan musuhilah semua musuh-musuh-Nya,'... dan berjihadlah kamu pada jalan Allah denga jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (ikutilah) agama orangtuamu, Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu....,...agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula).
     Tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Maka perbanyaklah zikir kepada Allah, dan beramallah untuk kehidupan setelah mati. karena barangsiapa hubungannya baik dengan Allah maka Allah pasti menjamin akan memperbaiki hubugan orang itu dengan sesama manusia. Yang demikian itu disebabkan , karena Allah-lah Yang Maha Mengatur manusia, tetapi mereka tidak dapat menguasai-Nya. Allah Mahabesar. Dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Mahaluhur lagi Mahaagung."
[Demikianlah yang ditulis oleh Ibnu Jarir , tetapi dalam sanad-nya terdapat irsal, al-bidayah an-Nihayah karya Ibnu katsir, Jil.3 , hlm.213].

Amar Makruf dan Nahi Mungkar

Perintahkanlah yang makruf dan cegahlah yang mungkar (I).

Dari Ibnu Umar r.a , ia berkata ,
Rasulullah s.a.w bersabda , " Wahai sekalian manusia! Perintahkanlah yang makruf dan cegahlah yang mungkar sebelum doa-doa kalian (terlanjur) tidak lagi dikabulkan oleh Allah , dan sebelum permohonan ampun yang kalian panjatkan kepada Allah tidak akan dikabulkan oleh-Nya.
     Sesungguhnya memerintahkan sesuatu yang makruf tidak akan mendekatkan (pelakunya)kepada ajal (tidak menyebabkan kematian). Sesungguhnya para rahib Yahudi dan para pendeta Nasrani ketika mereka meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar , maka Allah pun melaknat mereka melalui ucapan (kutukan) nabi-nabi (yang diutus untuk) mereka sehingga turunlah bencana menimpa mereka semua."
[HR. Thabrani dalam kitab al-Ausath, tetapi dalam sana-nya ada orang yang belum aku kenal. Majma'az-Zawaid, jil.7 , hlm 216].

Tentang Amar Makruf dan Nahi Mungkar (II)

Dari Sayyidah Aisyah r.a, ia berkata, 
     Aku hendak menemui Nabi s.a.w tetapi aku melihat di wajah beliau tampak ada sesuatu. Beliau lalu berwudhu dan tidak berbicara dengan siapapun. maka aku pun masuk ke dalam kamar karena aku ingin mendengarkan apa yang akan beliau utarakan (di dalam masjid). Maka naiklah beliau keatas mimbar seraya membaca hamdalah dan memuji Allah, kemudian bersabda , " Wahai sekalian manusia! sesungguhnya Allah SWT telah berfirman kepada kalian, " Perintahkanlah yang makruf dan cegahlah yang mungkar sebelum kalian berdoa lalu aku tidak berkenan mengabulkannya, sebelum kalian memohon kepada-Ku lalu Aku tidak berkenan memberi kalian, dan sebelum kalian memohon pertolongan kepada-Ku lalu aku tidak berkenan menolong kalian!"
     Dan Rasulullah s.a.w tidak menambahi keterangan tersebut sampai beliau turun (dari khutbahnya).
[HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah dalam shahih-nya. Az-Zawajir, karya Ibnu hajar. Min Akhlaq al-Ulama, karya Muhammad Sulaiman, hlm 101].

Khutbah Rasulullah s.a.w tentang sebaik-baik perkataan dan petunjuk.

Dari Abdullah ibn Mas'ud r.a , bahwa sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda, " Sesungguhnya hanya ada dua perkara (penting); perkataan dan petunjuk. sebaik-baik perkataan adalah firman Allah, dan sebaik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad s.a.w.
     Ketahuilah! jauhilah oleh kalian hal-hal yang baru, karena seburuk-buruk sesuatu adalah hal-hal yang baru, dan setiap sesuatu yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat.
     Ketahuilah! Janganlah umur panjang (menimpa) kalian sehingga mengakibatkan hati kalian menjadi keras.
     Ketahuilah! Sesungguhnya sesuatu yang pasti datang adalah dekat, karena yang dianggap jauh adalah sesuatu yang tidak akan pernah datang.
     Ketahuilah! Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang sudah ditetapkan (sebagai orang) celaka saat ia masih dalam perut ibunya, sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang mendapatkan nasihat melalui orang lain.
     Ketahuilah! Sesungguhnya membunuh orang mukmin (tanpa alasan yang benar) adalah sebentuk kekafiran. Dan mencaci-maki orang mukmin adalah sebentuk kefasikan. Dan tidaklah halal bagi muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.
     Ketahuilah ! jauhilah dusta , karena dusta itu tidak boleh dilakukan , baik dengan cara yang disengaja maupun dengan cara bergurau. seseorang tidaklah boleh mengutarakan janji kepada anaknya kemudian tidak ditepatinya , karena dusta akan menyeret ke arah kejahatan (fujur), dan kejahatan akan menyeret ke neraka. Dan sesungguhnya kejujuran itu akan menghantarkan ke arah kebaikan , dan kebaikan akan menghantarkan ke surga. Dan sesungguhnya bagi orang yang jujur , akan selalu mendapatkan sebutkan sebagai orang yang jujur dan baik, tetapi bagi orang yang jahat/tidak jujur , akan selalu mendapatkan sebutan sebagai orang yang pendusta dan penjahat.
     Ketahuilah ! Sesungguhnya seorang hamba yang suka berbuat kebohongan pasti akan ditulis disisi Allah sebagai pendusta."
[Ibnu Majah, jil.1 , hlm. 12]. 

Referensi :
- " Khutbah nabi" Oleh Muhammad Khalil Khatib (Qisthipress).