Monday 13 May 2013

kisah dunia (18)

Nabi Muhammad SAW


Pemboikotan.

Setelah berbagai cara telah ditempuh agar Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya tidak berhasil, kaum kafir Qurasy kemudian menerapkan strategi baru untuk melumpuhkan dakwah Rasulullah SAW. Strategi itu berupa pemboikotan kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Kaum kafir Qurasy mengetahui , bahwa adanya bantuan serta perlindungan dua suku besar , Bani hasyim dan Bani Muthalib. oleh karena itu, dengan memboikot kedua suku besar kaum Qurasy ini, dakwah Muhammad pasti akan melemah. Pemboikotan seluruh suku-suku yang terdapat dalam kaum Qurasy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib ditetapkan dan pengumumannya ditempel di Ka'bah. Isi pemboikotan tersebut adalah melarang segenap orang dari kaum Qurasy mengadakan hubungan dengan orang-orang Bani Hasyim dan Bani Muthalib! Hubungan apapun antara dua pihak ini terlarang mereka lakukan. Baik itu hubungan perdagangan, kunjung mengunjungi , tolong menolong dan bahkan perkawinan antara orang-orang dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib terlarang untuk dilakukan. Pemboikotan kaum Qurasy ini menimbulkan penderitaan, kemiskinan dan kesengsaraan yang sangat pada diri Rasulullah SAW beserta seluruh pengikutnya dan juga orang-orang dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Mereka terpaksa mengungsi keuar kota karena didalam kota Mekkah mereka tidak bisa lagi berhubungan dengan siapapun juga untuk memenuhi hajat serta kebutuhan mereka. Dua tahun lamanya Rasulullah SAW beserta para pengikutnya dan juga orang-orang dari Bani Hasyim serta Bani Muthalib menderita dan hidup sengsara di luar kota Mekkah. hingga akhirnya beberapa orang dari kaum Qurasy merasa iba dan kasihan kepada mereka dengan mengirimkan bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari yang sangat diperlukan oleh orang-orang yang terkena aksi boikot umum tersebut. Meski didera penderitaan dan kesengsaraan yang sangat hebat selama dua tahun, namun Rasulullah dan keluarganya masih tetap bertahan. hingga akhirnya pemboikotan tersebut dicabut. Pulihlah kembali hubungan antara orang-orang Qurasy secara keseluruhan dengan Bani Hasyim dan juga Bani Muthalib.

"Aamul Huzni Dan Peristiwa Thaif.

Pada tahun kesepuluh masa kenabiannya , Rasulullah SAW mengalami ujian dari Allah SWT yang sangat berat. ujian Allah SWT tersebut berupa meninggalnya Abu Thalib dan juga istri tercinta beliau, Khadijah binti khuwailid. kedua orang tersebut sangat besar jasa mereka pada diri Rasulullah SAW. Abu Thalib adalah paman yang telah mengasuh dan memelihara Nabi SAW semenjak beliau masih kanak-kanak. Abu Thalib pulalah yang menjadi benteng yang tangguh bagi Nabi SAW dari datangnya segala bentuk marabahaya dari kaum Qurasy. begitu pula halnya dengan Khadijah binti Khuwaiilid, istri tercintanya. Sungguh besar peranan wanita mulia ini bagi diri Rasulullah SAW dalam rangka menegakkan kebenaran yang telah beliau SAW emban dari Allah SWT. selain menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya, Khadijah binti Khiwailid adalah orang pertama yang menyatakan keimanan serta keislamannya. tak terhitung lagi hrta benda, kekayaan, tenaga dan pikiran yang telah beliau sumbangkan demi keberhasilan dakwah yang dilaksanakan Rasulullah SAW, suami tercintanya. kejadian tersebut sangat menyedihkan hati Rasulullah SAW. karena duka Rasulullah SAW yang sangat mendalam tersebut, maka tahun itu disebut 'aamul huzni atau tahun kesedihan. Meski dibalut kesedihan yang mendalam , Rasulullah SAW tetap menyuarakan dakwanya. jika masyarakat Mekkah telah demikian keras penentangannya pada islam, maka Rasul SAW kemudian mencoba menyebarkan dakwahnya ke luar Mekkah. Dan Thaif menjadi tujuan penyebaran beliau. Sikap masyarakat Thaif trnyata setali tiga uang dengan kaum kafir Qurasy. Dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW mereka sambut dengan penghinaan , ejekan, caci maki, pengusiran dan bahkan pelemparan batu. Rasulullah SAW terpaksa kembali ke Mekkah. Meski telah demikian kejam sikap masyarakat Thaif tersebut, Rasulullah SAW memohonkan ampun kepada Allah SWT bagi sekalian masyarakat Thaif yang telah menganiaya beliau karena ketidaktahuan mereka. Begitu mulianya akhlak serta perangai manusia uutama bernama Muhammad ini!

Peristiwa isra' dan Mi'raj.

Di tengah ujian dan cobaan berat yang silih berganti menimpa diri rasul SAW, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi terakhir-Nya untuk melaksanakan Isra' dan Mi'raj. peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal 27 rajab tahun 11 dari kerasulan Nabi Muhammad SAW atau pada tahun 621 Masehi. Isra' bermakna perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis di Palestina. sedangkan Mi'raj berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis menuju Sidratul Muntaha. Adapun pentingnya Allah SWT memerintahkan Nabi-Nya tersebut melaksanakan Isra dan Mi'raj adalah untuk memberikan kekuatan batin kepada Rasululah SAW dalam usaha menegakkan agama Allah. Selain itu , Allah SWT juga memerintahkan kewajiban shalat lima waktu bagi kaum muslimin. Berkenaan dengan peristiwa agung tersebut, Allah SWT telah menjelaskan dalam Al Qur'anul Karim : " Maha suci Allah , yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, dari Al Masjidil Haram sampai Al Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. sesungguhnya Dia adalah maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Israa' : 1).

Hijrah Ke Yastrib.

Perkembangan slam di kota Yastrib ternyata sangat mengembirakan. orang-orang yastrib ternyata sangat menggembirakan. Orang-orang Yastrib memang lebih mudah menerima kebenaran Islam karena hidup mereka yang berdekatan dengan orang-orang Yahudi sehingga mereka telah mengenal masalah ketuhanan, kenabian, wahyu, akhirat dan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan lainnya. Oleh karena di Mekkah sudah demikian hebat serta parahnya permusuhan yang diarahkan pada diri Nabi SAW beserta seluruh para pengikutnya, maka nabi SAW memutuskan bagi seluruh kaum muslimin untuk berhijrah ke kota Yastrib yang berjarak empat belas hari perjalanan sebelah utara mekkah tersebut. Rencana ini didengar kaum Qurasy. Mereka menjadi sangat khawatir jika Nabi SAW berikut seluruh pengikutnya hijrah ke Yastrib. pokok permasalahan yang sangat berarti bagi mereka adalah masalah perdagangan yang menjadi tulang punggung ekonomi kaum Qurasy. mereka telah terbiasa melakukan perdagangan ke Syam yang berarti melewati Yastrib. jika Nabi SAW dapat menghimpun kekuatan kaum Muslimin di Yatsrib , maka ini barti petaka bagi perdagangan kaum Qurasy. kafilah-kafilah dagang mereka yang pergi pulang ke Syam pasti akan mendapat gangguan dan halangan dari kaum Muslimin, yang akan berdampak buruk pada kehidupan perekonomian mereka. oleh karena itu , rencana Nabi SAW untuk berhijrah ke Yastrib harus segera dihentikan. cara satu-satunya adalah , membunuh Nabi SAW sebelum beliau sempat berhijrah!. demikianlah rencana keji pun tersusun. Agar kelak keluarga Nabi SAW tidak dapat menuntut balas , mereka menyusun strategi bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh keseluruhan kaum Qurasy. caranya masing-masing suku Qurasy mengirimkan seorang pemuda pilihan selaku wakil sukunya dan secara bersama-sama mereka melaksanakan niat jahat mereka tersebut. Atas kuasa dan perlindungan Allah SWT , meski mereka telah mengepung rapat-rapat rumah Nabi SAW, Nabi SAW dapat lolos dari kepungan tersebut. mendadak para Algojo kejam tersebut tertidur di tengah pengepungan mereka sehingga Rasulullah SAW dapat keluar rumah dengan bebas dan bahkan sempat pula menaburkan pasir di kepala para pemuda pilihan suku-suku Qurasy tsb. Bersama dengan sahabat utama beliau, yakni Abu Bakar Ash Shidiq dan juga pembantunya Amir bin Fuhairah , mereka bergegas pergi setelah sebelumnya Rasul SAW menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur beliau.

Kisah sarang labah-labah.

Setelah para pemuda yang bertugas melaksanakan pembunuhan pada diri Rasulullah SAW terbangun, mereka hanya menemukan Ali bin Abi Thalib di dalam rumah. Nabi Muhammad SAW tidak mereka temukan. segera mereka mencari dan mengejar di sekitar daerah tersebut. usaha mereka juga tidak berhasil. untuk mengecoh para pengejarnya rasul SAW dan sahabat Abu Bakar dan juga Amir bin fuhairah tidak langsung menuju utara ke arah Yastrib, namun ke arah selatan. hingga sampailah keduanya di gua tsuur. Nabi SAW dan Abu bakar segera memasuki gua Tsuur untuk bersembunyi sementara Amir bin Fuhairah kembali ke Mekkah untuk menghapus jejak-jejak kaki yang mereka tinggalkan . Dikisahkan , sebelum memasuki gua Tsuur , Abu Bakar memasuki dan meneliti kondisi dalam gua terlebih dahulu dan menutup lubang-lubang yang beliau khawatirkan merupakan tempat persembunyian binatang berbisa denga sobekan kain bajunya. setelah dirasa aman, barulah Abu Bakar mempersilahkan Rasulullah SAW untuk memasuki gua tersebut. Di dalam gua Tsuur Rasulullah kemudian tertidur pulas diatas pangkuan sahabat utama beliau SAW. Abu Bakar tidak dapat memejamkan matanya sedikitpun. ia sangat khawatir jika para algojo kaum Qurasy akan dapat menemukan mereka. Abu bakar sangat mengkhawatirkan keselamatan jiwa Nabi-Nya tersebut. dalam kegelapan gua Tsuur mendadak seekor kalajengking berbisa menyengat kaki Abu Bakar hingga seketika bengkak. Abu Bakar tetap bertahan untuk diam dan menahan kenyerian yang sangat pada kakinya. beliau tidak ingin bergerak sedikitpun sehingga Rasul SAW akan terbangun karenanya.
Abu bakar hanya dapat menangis menahan rasa sakit yang menderanya. Air matanya jatuh menitik dan menimpa wajah Rasul SAW nan mulia. seketika Rasul SAW terbangun. " Ya Abu bakar , mengapa engkau menangis ?"
" Kakiku disengat kalajengkin, ya Rasulullah, " jawab Abu bakar seraya meringis kesakitan. rasulullah SAW segera mengobati luka di kaki sahabat terkasihnya tersebut hingga sembuh seketika seperti semula tanpa meninggalkan bekas luka. Sementara itu, dengan bantuan para pencari jejak yang sangat terlatih, para pengejar akhirnya tiba pula di gua Tsuur. mereka langsung akan memasuki gua untuk melihat apakah Muhammad yang mereka cari bersembunyi di dalamnya. Abu bakar yang mengetahui kedatangan para algojo kejam tersebut sangat cemas dan amat ketakutan. Nyawa nabi-Nya benar-benar terancam, karena tidak ada jalan keluar begi mereka lagi untuk menyelamatkan diri! Rasulullah SAW menenangkan perasaan sahabat utamanya tersebut : " ya Abu bakar , janganlah engkau takut dan cemas karena Allah selalu menyerai kita." Dalam kondisi yang sangat kritis tersebut, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya. mendadak di mulut gua seketika terbentuk sarang labah-labah yang berlapis-lapis , seakan-akan telah terbentuk pad waktu yang sangat lama. Selain itu mendadak terdapat pula seekor burung merpati yang tengah mengerami telurnya disana. para pengejar yang hendak menghabisi nyawa nabi SAW mengurungkan niat mereka untuk memasuki gua. Mereka yakin tidak mungkin ada orang yang memasuki gua tersebut. "Aku kira tidak mungkin ada orang memasuki gua ini!" tegas salah seorang diantara mereka." Jika orang itu masuk, pastilah sarang laba-laba ini rusak!"
"Ya , benar!" sahut yang lainnya pula. " Lagipula burung merpati itu tidak akan mengerami telurnya di tempat ini jika ada orang di dalamnya!"
" Benar!" Ayo segera kita tinggalkan tempat ini!"
Demikianlah datangnya pertolongan Allah SWT kepada nabi-Nya dalam bentuk yang sangat menakjubkan sehingga Rasulullah SAW dapat selamat dari tindakan keji kaum kafir Qurasy tersebut. setelah dirasakan aman, Nabi SAW dan Abu bakar segera melanjutkan perjalanan mereka ke yastrib, sementara Ali bin Abi thalib menyusul kemudian.



Referensi : Kisah 25 Kekasih Allah SWT & Para Sahabat Rasulullah SAW. ( Gamal K).


Bersambung