Saturday 6 April 2013

Keutamaan Ilmu dan Ambillah Ilmu sebelu ditarik.

Khutbah Rasulullah S.A.W tentang keutamaan Ilmu.

Dari Mu'adz ibn Jabal r.a , ia berkata ,
     Rasulullah s.a.w bersabda , " pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya (dengan ikhlas) karena Allah , adalah (bukti sikap) , mengajinya akan dinilai sebagai membaca tasbih, membahasnya akan dinilai sebagai jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya dinilai sebagai sedekah, dan melimpahkannya kepada ahlinya dinilai sebagai qurbah (pendekatan diri kepada Allah). Karena memang Ilmu merupakan rambu-rambu yang akan menunjukkan halal dan haram. Ia adalah menara petunjuk bagi para ahli surga. Ilmu juga berfungsi sebagai penghibur dalam kerisauan dan kegalauan, sebagai sahabat di keterasingan, sebagai teman bicara dalam kesepian, sebagai penuntun disaat suka dan duka , sebagai senjata untuk menaklukkan para musuh, dan sebagai penghias bagi orang-orang miskin. Dengan Ilmu Allah juga akan mengangkat derajat beberapa kaum lalu menjadikan mereka sebagai suri tauladan , sehingga pengaruh mereka selalu dijadikan bahan cerita dan perbuatan mereka selalu diikuti. Bahkan para malaikatpun amat menyukai mereka dengan membentangkan sayap mereka (sebagai tanda suka). Seluruh mahkluk yang kering dan yang basah , serta seluruh ikan di laut dan binatang kecilnya akan beristigfar untuk mereka ), karena ilmu dapat menghidupkan hati dari kebodohan, serta menjadi penerang bagi penglihatan dari kegelapan. Sehingga dengan Ilmu, seorang hamba dapat mencapai derajat orang-orang baikdan berbagai derajat yang tinggi, baik didunia maupun di akhirat. Merenungkan suatu Ilmu (pahalanya) adalah sebanding dengan puasa, dan mengaji Ilmu (nilai pahalanya) adalah sebanding dengan (pahala) qiyam al-lail. dengan ilmulah tali silahturami dapat tersambung, dan dengan ilmu pulalah halal dan haram diketahui. Ilmu adalah pemimpin (yang mengatur ) amal, sementara amal adalah makmum baginya. orang-orang yang bahagia pasti akan selalu melahap ilmu, sementara orang-orang yang sengsara pasti akan menolaknya."
[HR.Ibnu Abdil Barri an-Namri dalam kitab al-Ilmi dari riwayat Musa ibn Muhammad ibn Atha al-Qurasyi. At-Targhib wa at-Tarhib, jil 1, Hlm 41].  

Ambillah Ilmu sebelum ia ditarik.

Dari Abu Umamah al-Bahili, ia berkata, 
     Tatkala peristiwa Haji Wada terjadi, Rasulullah saw tampil ke muka (untuk menyampaikan Khutbah) sembari mengendarai (membonceng) seekor unta yang berkulit putih dan bermata hitam, bersama Fadhl ibn Abba r.a
     Rasulullah s.a.w bersabda ," Wahai sekalian manusia! ambillah sebagian dari Ilmu sebelum seluruh ilmu ditarik dan sebelum seluruh ilmu diangkat. Karena Allah azza wa Jalla telah menurunkan ayat : ya ayyuha al-ladzina amanu la tasalu an asyyaa in tubda lakum tasukum wa in tasalu anha hina yunazzal al-quran tubda lakum 'afallahu 'anhu wallahu ghafirun halim." (Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu al-Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah maha Pengampun lagi Maha Penyantun).
     Abu Umamah lalu berkata ,
     Maka kami pun selalu bersikap enggan untuk menanyakannya (sesuatu hal yang jika dijawab akan membuat kami tercela), dan kami akan selalu bersikap hati-hati dan takut melakukan perbuatan yang seperti itu semenjak Allah menurunkan (ayat tersebut) kepada baginda Nabi s.a.w
     Hingga ketika ada yang ingin kami tanyakan , kami pun mendatangi seorang Arab Badui, lalu kami menyuapnya dengan memberi selendang. maka selendang itu langsung dipakai sebagai serban oleh orang badui itu sehingga aku melihat bagian ujungnya keluar dari alis kananya.
     Lalu kami berkata kepada orang badui itu ," Bertanyalah kepada Nabi s.a.w !"
     Maka orang badui itu pun bertanya kepada Rasulullah s.a.w , " Nabiyullah! bagaimana mungkin seluruh ilmu dapat ditarik / dihilangkan dari kami , sedangkan ditangan kami (sekarang) masih ada banyak mushaf (Al-Qur'an dan kitab lainnya), dan kami juga telah mempelajari apa dikandungnya serta kemudian mengajarkannya kepada istri-istri, anak cucu, dan bahkan kepada para pelayan yang bekerja di rumah-rumah kami ? "
     Kemudian Rasulullah s.a.w mengangkat kepalanya , dan aku tahu bahwa wajah beliau tampak memerah yang menunjukkan bahwa beliau sedang marah.
     Rasulullah s.a.w lalu bersabda , " Mudah-mudahan ibumu tidak membunuhmu !  Orang-orang Yahudi dan Nasrani (dulu) juga banyak memiliki banyak kitab, tetapi mereka tidak pernah mematuhi satu hurufpun dari apa yang dibawa oleh para nabi mereka. ketahuilah , diantara tanda-tanda hilangnya ilmu adalah dengan banyak wafatnya orang-orang yang membawanya (para ulama). ketahuilah, diantara tanda-tanda hilangnya ilmu adalah dengan banyak wafatnya orang-orang yang membawanya. Ketahuilah, diantara tanda-tanda hilangnya ilmu itu adalah dengan banyak wafatnya orang-orang yang membawanya!"
[Musnad imam Ahmad,jil 5 hlm 266].


Referensi :
- " Khutbah Nabi" oleh Muhammad Khalil Khathib (Qisthipress).