Wednesday 17 April 2013

Kisah dunia (3)

Nabi Hud a.s

(Q.S Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari tuhan semesta alam. Al A'raaf : 67).
Nabi Hud a.s merupakan keturunan Sam bin Nuh a.s. beliau adalah putera Abdullah bin Rabah bin Al Khalud bin 'ad bin Aush bin Aram bin Sam bin Nuh a.s.
Allah SWT mengirimkan Nabi Hud a.s kepada kaumya yakni kaum 'Aad, yang berada di Al Ahqaf, yang menurut para ahli sejarah menyebutkan , bahwa Al Ahqaf merupakan daerah diantara Yaman dan Aman (Yordania) sampai Hadramaut dan Asy-Syajar.
Firman Allah SWT : Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al ahqaf. (Q.S Al Ahqaaf : 21).
Kaum 'Aad saat itu mempunyai perawakan tubuh yang besar-besar dan kuat. terkenal sebagai kaum yang sangat maju yang telah terbiasa mengolah lahan pertanian dan memiliki tanah perkebunan yang luas. Dengan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT , kaum ' Aad tetap saja menyembah berhala seperti shada, shamud dan Al haba. mereka telah lupa daratan terhadap rezeki yang berlimpah dari Allah SWT. 
Dengan kondisi tersebut , Allah SWT mengutus Nabi Hud a.s. : " Hai kaumku , sembahlah Allah , sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ? (Q.S Al A'raaf : 65).
Dalam firman-Nya yang lain , Nabi Hud a.s telah menyerukan dakwahnya : " Hai kaumku , sembahlah Allah , sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia." ( Q.S Huud : 50).
Kaum 'Aad tetap saja tidak mau mengikuti seruan Nabi Hud a.s walaupun telah dijelaskan dan diyakinkan berkali-kali , akhirnya Allah SWT menurunkan azab-Nya berupa tiupan angin keras dan sangat dingin serta amat mematikan bagi sekalian orang yang terkena tiupannya. azab Allah SWT terus menerus terjadi selama tujuh malam delapan hari sehingga keseluruhan kaum 'Aad mati bergelimpangan lagi mengenaskan. Kehancuran kaum 'Aad digambarkan Allah SWT melalui firman-Nya : " Adapun kamu 'Aad maka  mereka telah dibinasakan oleh angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus ; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal diantara mereka. (Q.S Al Haaqqah : 6 - 8).
Sedangkan Nabi Hud a.s dengan para pengikutnya selamat atas rahmat dan pertolongan Allah SWT , karena secara diam-diam Nabi Hud a.s beserta para pengikutnya telah pergi meninggalkan daerah tersebut sebelum datangnya azab Allah SWT. Firman Allah SWT : " Dan tatkala datang azab kami, kami selamatkan Huud dan orang-orang yang bersama dia dengan rahmat dari kami ; dan kami selamatkan (pula) mereka (diakhirat) dari azab yang berat". (Q.S Huud : 58 ).
Nabi Hud a.s akhirnya membentuk kehidupan baru di Hadramaut bersama para pengikutnya sampai akhir hayatnya dalam usia 472 tahun.

Nabi Shaleh a.s

Nabi Shaleh a.s masih keturunan Sam bin Nuh a.s. beliau adalah masih termasuk keturunan Tsamud, karena menurut Al Baghawi , Nabi Shaleh a.s merupakan anak ubaid bin Asaf bin Masyikh bin Nadzir bin Tsamud. Tsamud adalah nama qabilah yang diambil dari nama kakek Nabi Nuh a.s yang bernama Tsamud diteruskan silsilahnya ke atas termasuk keturunan Nabi Nuh a.s. Tsamud sendiri masih ada hubungan saudara yang juga keturunan Sam bin Nuh a.s. Silsilahnya : Shaleh bin Abid (Ubaid) bin Asaf bin Masyikh bin Abid bin Nadzir bin Tsamud bin Shaleh bin Arfashad bin Sam bin Nuh. sedangkan silsilah Tsamud bin Ad bin Irmi bin Shaleh bin Arfasyad bin sam bin Nuh.
Jadi Tsamud masih keturunan 'Aad. Tsamud ini kemudian beranak pinak bercucu banyak sehingga terbentuk suatu kaum atau suku yang disebut suku Tsamud. Kaum Tsamud mendiami kawasan hadramaut , yakni daratan antara Yaman dan syam (Syria). Segala tingkah laku pada kaum 'Aad yang telah mendapat azab pada jaman Nabi Hud a.s , kini kembali terulang pada kaum Tsamud  , kaumnya Nabi Shaleh a.s.  Maka, Nabi Shaleh a.s memohon kepada Allah SWT untuk memberikan mukjizatnya. Pada saat itu pula , Allah SWT memerintahkan Nabi Shaleh a.s untuk memukulkan tangannya ke atas permukaan batu yang ada di depannya. Seketika itu juga muncullah seekor unta betina yang gemuk , besar dan bagus tubuhnya dari dalam batu besar. Nabi Shaleh berpesan , agar unta betina dari Allah SWT tidak boleh diganggu. : Hai Kaumku , inilah unta dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu , sebab itu biarkanlah di makan di bumi Allah , dan janganlah kamu menganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat. (Q.S Huud : 64 ). 
Dalam firman-Nya yang lain tertulis :
Ini seekor unta betina , ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air , dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu.
Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan suatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar. (Q.S Asy Syu'araa' : 155 - 156).
Tetapi kaum Tsamud yang telah gelap mata melakukan keji dengan membunuh unta betina yang merupakan tanda mukjizat Nabi Shaleh a.s. hal tersebut tertulis dalam Al Qur'anul karim : "kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata : " Hai Shaleh , datangkanlah apa yang engkau ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)". (Q.S Al A'raaf : 77).   
Tindakan kaum Tsamud telah sangat durhaka dan sangat berani dalam melawan perintah Allah SWT. setelah diperingati oleh Nabi Shaleh a.s akan datangnya azab , maka pada hari ketiga setelah kaum Tsamud membunuh unta betina yang merupakan tanda mukjizat Allah SWT kepada Nabi Shaleh a.s , langit mendadak berubah menjadi gelap , tiba-tiba terdengar suara menggelegar yang teramat sangat dasyhat yang menimpa kaum zalim tersebut hingga seketika mereka mati bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka. (Q.S Huud : 67 : "Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu , lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.")


Referensi : Kisah 25 Kekasih Allah SWT & Para Sahabat Rasulullah SAW. (Gamal K).



 Bersambung