Tuesday 26 March 2013

Pengantar Ilmu Hukum (1)

Pengantar Ilmu hukum merupakan suatu mata pelajaran dasar yang akan mengantarkan dan mengarahkan kecabang-cabang Ilmu hukum lainnya.
berbeda dengan Pengantar hukum Indonesia (PHI) atau Pengantar Tata Hukum Indonesia , bahwa PHI itu sendiri merupakan mata pelajaran dasar yang mempelajari hukum positif Indonesia. Jika PIH merupakan pengantar pada ilmu hukum umum, yang sudah diakui di mana-mana, maka PHI merupakan pengantar pada ilmu hukum sebagai sistem Hukum positif di Indonesia.
Hubungan antara PIH dan PHI bahwa keduanya adalah sebagai mata kuliah pengantar ke arah cabang-cabang Ilmu hukum sebenarnya. dimana keduanya saling melengkapi. PIH mempelajari pengertian-pengertian dasar ilmu hukum secara keseluruhan, sedangkan PHI adalah bagian dari PIH yang mempelajari secara khusus tentang hukum yang ada di Indonesia. PIH menyajikan suatu ringkasan yang komperehensif dari konsep atau teori hukum dalam keseluruhannya.
Aristoteles :
"Particular law is that which it's community lies down and applies to its on member. "
artinya :
"Hukum yang khusus adalah hukum yang ditemukan dan diterapkan dilaksanakan di dalam suatu masyarakat tertentu. jadi hukum yang universal adalah hukum yang umum."
Cicero (Romawi):
"Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan."
Hugo Grotius (Belanda) :
"Hukum adalah aturan tentang tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar"
Thomas Hobbes (Inggris) :
"Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain".
Rudolf van jhering (jerman) :
"Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu negara."
Oliver wendel holmes Jr. ( Amerika) :
"Hukum adalah ramalan tentang apa yang akan diputuskan pengadilan dalam kenyataan yang sungguh-sungguh."
Dlm KUHP Uni soviet :
"Hukum adalah suatu sistem hubungan-hubungan sosial yang mengabdi pada kepentingan-kepentingan dari kelas yang berkuasa dan dengan demikian didukung oleh organisasi kekuasaannya."
Van Vollenhoven :
"hukum adalah gejala sosial yang saling bentur membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala-gejala sosial lainnya".
Phillips S.James :
"Hukum adalah suatu bentuk ketetapan yang digunakan untuk pedoman tingkah laku masyarakat dan mempunyai sifat memaksa yang ditetapkan masyarakat."
Hanzairin (Indonesia) :
"Adat adalah renapan (endapan/sari) kesusilaan dalam masyarakat , hukum berurat pada kesusilaan."
E.Utrecht :
"Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang bersangkutan, dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan , oleh karena itu pelanggaran terhadap petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu."
Van kan :
"Hukum adalah serumpun peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk mengatur dan melindungi kepentingan orang dalam masyarakat."
Carl von safigny :
"Hukum itu tidak dibuat tetapi tumbuh bersama masyarakat"
A.H Post :
"Tidak ada suatu bangsa yang mempunyai hukum sendiri".
Immanuel Kant :
"Hukum itu banyak seginya dan meliputi segala macam hal , maka tak mungkin orang dapat membuat definisi apa sebenarnya hukum itu."
Roscoe Pound :
"Hukum adalah pencerminan akal rasio Ilahi yang menguasai alam semesta ini apakah yang seharusnya dikehendaki manusia yang seharusnya memiliki kesusilaan"
Van Apeldoorn:
"Pergaulan hidup sebagai masyarakat yang teratur adalah penjelmaan hukum, adalah sesuatu dari hukum yang terlihat dari luar."
Mochtar kusumaatmadja : 
" Hukum adalah asas-asas atau norma-norma yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat mencakup pula lembaga-lembaga atau institusi dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan".

Tuntunan sosial

Khutbah Rasulullah SAW tentang balasan bagi orang-orang yang suka berbuat Riya.

Dari Adi Ibn Hatm, ia berkata , Rasulullah saw bersabda, 
     "Di hari kiamat nanti akan ada orang-orang yang diperintahkan untuk masuk ke surga, tetapi pada saat mereka sudah dekat dengan surga dan telah mencium bau harumnya , telah melihat berbagai macam istananya dan apa-apa yang telah Allah siapkan untuk para calon penghuni didalamnya, tiba-tiba diserukanlah kepada mereka agar mereka segera menjauh dari surga itu, karena mereka tidak memiliki tempat sedikitpun di dalam surga. Maka kembalilah mereka dengan membawa kerugian yang belum pernah dialami oleh orang-orang sebelumnya. lalu mereka berkata, Wahai Tuhan Kami, seandainya Engkau memasukkan kami kedalam neraka sebelum Engkau memperlihatkan kepada kami apa-apa yang sudah engkau sediakan untuk para kekasih-Mu disana, tentulah akan lebih mudah dan ringan bagi kami (untuk menghadapinya).'
     Allah SWT lalu menjawab ," Seperti itulah kehendak-Ku. karena dulu ketika kalian sedang berada ditempat yang sepi sendirian, kalian malah menampakkan kepada-Ku dengan berbagai dosa besar. Tetapi apabila kalian bertemu dengan orang banyak kalian malah menemui mereka dengan khusyuk dan patuh. kalian perlihatkan kepada orang-orang (suatu sikap) yang tidak sama denga yang kalian perlihatkan kepada-Ku di dalam hati kalian. Kalian memberi hadiah kepada orang banyak tetapi tidak pernah memberi hadiah kepada-Ku. Kalian mengagungkan orang banyak tetapi tidak pernah mengagungkan Diri-Ku. Kalian selalu menyisakan (sesuatu) untuk orang banyak , tetapi kalian tidak pernah menyisakan apapun untuk-Ku. Maka, hari ini Aku akan memasukkan kalian ke dalam siksaan yang amat pedih disebabkan pahala yang tidak pernah Aku berikan kepada kalian."
[HR. Thabrani dalam kitab al -Kabir dan al-Ausath, tetapi di dalam sanad-nya terdapat Abu Janadah yang dianggap sebagai seorang perawi yang dha'if. Majma' az-Zawaid, jil. 10 , hlm 210].

Khutbah Rasulullah saw tentang ikhlas.

Dari adh-Dhahhak ibn Qais, ia berkata, 
     Rasulullah saw. bersabda ," Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman ,' Aku adalah sebaik-baik sekutu. Maka barang siapa menyekutukan aku dengan sesuatu (yang lain) maka orang itu adalah milik sekutu-Ku itu."
     Wahai sekalian umat manusia! Ikhlaskanlah amal kalian hanya untuk Allah Tabaraka wa Ta'ala semata. karena Allah tidak akan menerima amal melainkan hanya amal yang ikhlas ditujukan hanya untuk-Nya. Dan janganlah sekali-kali kalian berkata (ketika melakukan sesuatu ), 'ini untuk Allah dan untuk saudaraku', karena dengan berkata seperti itu , (maka amalan itu) hanya untuk saudaramu (saja) dan sama sekali bukan untuk Allah. Dan janganlah kalian berkata , ' ini untuk Allah dan (juga) untuk kami', karena denga berkata seperti itu , (maka amalan itu) hanya untuk kalian dan sama sekali bukan untuk Allah."
[HR. Al-Bazzar dari gurunya yang bernama Ibrahin ibn Mahsyar yang dianggap tsiqah oleh Ibnu Hibban dan lainnya, meskipun ia memiliki kelemahan. adapun para tokoh lainnya adalah tokoh-tokoh hadis sahih].


Referensi :
" Khutbah Nabi" oleh Muhammad Khalil Khathib. (Qisthipress).



tuntunan sosial

Khutbah Rasulullah SAW tentang larangan suka berdebat.

Dari Abu Darda r.a, Abu Umamah r.a, Wailah ibn Asfa' r.a dan Anas ibn Malik r.a , mereka berkata ,
     Suatu hari Rasulullah saw datang ketengah-tengah kami pada saat kami sedang berdebat tentang sesuatu yang berkaitan dengan masalah agama. maka marahlah Rasulullah saw dengan kemarahan yang belum pernah beliau lakukan sebelumnya. beliau membentak-bentak kami dengan bersabda, " Tenanglah kalian , hai umat Muhammad SAW ! sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadi binasa disebabkan apa yang sedang kalian lakukan ini. Oleh karena itu , tinggalkanlah kesukaan berdebat seperti ini, karena orang yang suka berdebat sebenarnya adalah seseorang yang jelas-jelas merugi.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat ! karena cukuplah dianggap sebagai dosa apabila ada sekelompok orang yang tak henti-henti melakukan perdebatan.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat! karena orang yang melakukannya tidak akan aku beri syafaat di hari kiamat nanti.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat ! karena nanti aku akan menguasai tiga buah istana di surga, pada bagian tamannya (halaman), bagian tengahnya, dan bagian atasnya . Dan bagian yang paling atas itu akan diperuntukkan untuk orang-orang yang sanggup meninggalkan kegemaran berdebat dengan benar.
     Tinggalkanlah kegemaran berdebat ! karena sesuatu yang paling pertama dilarang oleh Tuhanku untuk kulakukan setelah (larangan) menyembah berhala adalah kegemaran berdebat.
     Sesungguhnya bani Israil akan terpecah (golongannya) menjadi tujuh puluh satu golongan, sedangkan golongan Nasrani akan terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, yang kesemuanya berada di atas kesesatan kecuali as-sawad al a'zham."
     seseorang lalu bertanya , wahai Rasulullah , apakah as-sawad al-a'zham itu ?"
     Rasulullah saw menjawab ," Yaitu siapapun yang berada pada sesuatu  (ajaran) yang aku berada padanya dan (juga) para sahabatku. siapapun yang tidak bersikap suka berdebat tentang agama Allah dan tidak mengafirkan seorangpun dari ahli tauhid hanya karena suatu dosa. maka mereka pasti akan diampuni dosa-dosanya."
     Kemudian Rasulullah saw bersabda , " sesungguhnya Islam datang pertama kali dalam keadaan asing dan aneh, dan nanti ia akan kembali dianggap asing."
     Para sahabat bertanya ," Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan orang-orang aneh itu ?"
     Rasulullah saw menjawab, " Yaitu orang yang terus berusaha memperbaiki (ajaranku) pada saat umat manusia sudah rusak dan bobrok. mereka tidak suka berdebat terhadap agama Allah , dan tidak mengafirkan seorang pun dari ahli tauhid hanya karena disebabkan suatu dosa."
[HR. Thabrani dalam kitab al-Kabir, tetapi di dalam sanad-nya terdapat Katsir ibn Marwan yang dianggap dha'if].


Referensi :
"Khutbah Nabi" oleh Muhammad Khalil Khathib (Qisthipress).