Monday 25 March 2013

Tuntunan sosial

Khutbah Rasulullah SAW tentang malam Qadar (1)

Dari Abu Sa'id al-Khuduri bahwa ia berkata ,
     Kami beriktikaf dengan Rasulullah SAW pada sepuluh pertengahan dari bulan Ramadhan lalu Rasulullah menyampaikan khutbah kepada kami di hari kedua puluh di pagi hari dengan bersabda ," Kamu didatangi oleh Lailatul Qadar tetapi kamu melalaikannya. Maka carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir dalam bilangan harinya yang ganjil, karena aku melihat (dimalam Lailatul Qadar) bahwa diriku sedang sujud di sebuah tanah yang berair, maka barang siapa sekarang sedang beriktikaf bersama Rasulullah SAW , hendaklah ia segera pulang!"
     Maka kami pun langsung berniat untuk pulang , karena pada saat itu kami tidak melihat dilangit ada sepotong awan mendung, tetapi tiba-tiba datanglah awan mendung sehingga akhirnya kami kehujanan sampai-sampai air hujan itu mengalir deras diatap masjid yang terbuat dari pelepah kurma.
     Ketika shalat dilaksanakan , aku dapat melihat Rasulullah SAW terpaksa bersujud diatas tanah yang berair (becek), bahkan aku dapat melihat ada bekas tanah diwajah beliau.
[Musnah Imam Ahmad, jil 3 , hlm 60].

Khutbah Rasulullah SAW tentang malam Qadar (II)

Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata, 
     Aku mendengar Rasulullah SAW sedang menyampaikan khutbah di atas mimbarnya , dengan bersabda ," Wahai sekalian manusia ! sesungguhnya diriku melihat Lailatul Qadar kemudian aku melalaikannya (kurang menyadarinya). Dan aku melihat (dalam mimpi) bahwa di dua hasta lenganku ada dua buah gelang (yang terbuat) dari emas tetapi aku tidak menyukainya, maka aku pun meniupnya sehingga terbanglah kedua gelang emas itu. Dan aku menakwilkan keduanya (gelang) itu dengan kedua orang pembohong, yaitu si 'Shahib al-Yaman, dan si Shahib al-Yamamah."
[Musnah Imam Ahmad, jil.3 , hlm.86]

Tanda-tanda datangnya malam Qadar.

Dari Ubadah ibn Shamit, ia berkata,
     Rasulullah SAW bersabda," sesungguhnya tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar adalah bahwa pada malam itu langit benar-benar cerah dan terang seakan-akan ada rembulan yang sedang memancarkan cahayanya. Suasana malam itu begitu tenang , hening, dan memiliki corak lain (ketimbang biasanya). Dan pada malam itu udara tidak terasa dingin dan tidak juga terasa panas, serta (diangkasa) tidak terlihat bintang-bintang jatuh (meteor) sampai pagi tiba. dan ciri-ciri lain darinya adalah bahwa pada keesokan harinya , matahari di pagi hari itu akan terbit dengan cahaya yang bersinar sedang. matahari tidak memancarkan sinar yang terlalu panas (terang) dan hanya akan bersinar seperti bulan, karena pada pagi hari itu setan tidak diperbolehkan keluar bersamaan dengan terbitnya matahari itu.
[HR. Imam ahmad dan tokoh-tokohnya dianggap semua tsiqah. Majma'az-Zawaid jil.4,hlm.75].


Referensi:
"Khutbah Nabi" oleh Muhammad Khalil Khatib (Qisthipress). 

No comments:

Post a Comment